C. Tugas 3 Menyusun Teks Tanggapan Kritis “Siswa Nakal”
- Baca teks
sumber/artikel “Siswa Nakal”. Kemudian buat teks tanggapan
kritisnya!
- Kerjakan
Aktivitas 8!
*Baca terlebih dahulu teks di bawaah ini !
Siswa Nakal
oleh : Arif Luqman Nadhirin
Bagi guru, menghadapi siswa “nakal” dianggap
seperti hal biasa, apalagi di sekolah yang siswanya sebagian besar laki-laki,
seperti di sekolah menengah kejuruan (SMK). Guru biasa menghadapi siswa yang
datang ke sekolah terlambat, bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas atau
pekerjaan rumah (PR), ribut di kelas, jajan pada saat jam pelajaran, izin ke
belakang, namun ternyata ke kantin, hingga tawuran. Perilaku siswa seperti ini
memang benar-benar menguji kesabaran guru dan keuletan tingkat tinggi.
Benarkah
mereka itu nakal? Pantaskah mereka diberi label nakal? Saya tidak setuju
apabila mereka dilabeli nakal. Apalagi tidak sedikit guru yang memberi label
nakal karena ketidaksanggupannya mengendalikan mereka. Di sisi lain, ukuran
nakal tiap guru berbeda-beda. Sebagian guru akan menganggap siswanya nakal
apabila siswanya tidak mengerjakan PR. Guru lain berpendapat siswa yang sering bolos atau tidak masuk sekolah
adalah siswa yang nakal. Sebagian yang lain menganggap siswa yang ribut saat
pelajaran adalah siswa yang nakal.
Menurut
saya, tidak ada yang namanya siswa nakal. Pertama, hanya ada siswa yang sedang
menghadapi krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi, yaitu terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya dan tercapainya identitas peran. Kenakalan siswa
terjadi karena siswa gagal mencapai integrasi kedua. Kedua, siswa yang memiliki
kontrol diri yang lemah. Siswa yang tidak dapat mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret
pada perilaku nakal. Begitu pun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua
tingkah laku tersebut, namun tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Ketiga, siswa yang kurang kasih
sayang orang tua. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan menyebabkan
kurang perhatian kepada anaknya. Orang tua tidak mengenalkan dan mengajarkan
norma-norma agama kepada anaknya. Akibatnya, dia akan sering bolos atau
terlambat sekolah. Saat di sekolah, dia akan berulah macam-macam untuk mendapat
perhatian dari orang lain, termasuk kepada gurunya.
Keempat,
siswa yang kedua orang tuanya tidak harmonis atau bahkan bercerai. Suasana di
rumah yang tidak nyaman akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut ini.
1.
Anak tidak
fokus saat pelajaran.
2.
Kedua
orang tua yang seharusnya melindungi dan memberi contoh yang baik justru menjadi
akar permasalahan anaknya.
3.
Siswa
yang menjadi “korban” dari saudara atau teman sepermainannya. Tipe anak seperti
ini akan melakukan hal yang sama pada anak lainnyakerena dia adalah “korban”
dan berusaha untuk membalas dendam.
4.
Siswa
yang mendapat tekanan dari orang tua. Tekanan ini dapat berupa tuntutan orang
tua yang terlalu tinggi akan prestasi anaknya di sekolah atau peraturan di
rumah yang terlalu ketat atau mengekang. Akibatnya, dapat bermacam-macam. Salah
satunya, siswa dapat menjadi pendiam, tetapi juga dapat nakal karena merasa
ingin bebas.
Kelima,
siswa yang mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, di antaranya masalah ekonomi. Siswa yang mengalami
kekerasan di rumah, saat di sekolah dia akan menunjukkan sikap memberontak
kepad gurunya atau bahkan melakukan kekerasan seperti apa yang dia alami.
Keenam, siswa yang salah
bergaul. Lingkungan memang memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
perkembangan sikap siswa. Pergaulan yang kurang tepat atau menyimpang dapat
menyebabkan perilaku yang menyimpang.
Itulah beberapa sebab mengapa
siswa berperilaku nakal saat di sekolah. Saat kita tahu latar belakang masalah
perilaku siswa kita, tentu kita justru akan merasa iba dan kasihan. Oleh karena
itu, sebagai pendidik mulailah untuk menghentikan memberikan label negatif
kepada siswa.
*Setelah membaca, marilah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
Aktivitas 8
1.
Carilah
ide pokok-ide pokok teks tersebut.
2.
Pernyataan-pernyataan
apa yang kamu setujui dalam tulisan tersebut? Berikan alasannya. Pernyataan-pernyataan
yang kamu setujui dapat kamu masukkan dalam kelebihan tulisan tersebut.
3.
Pernyataan-pernyataan
apa yang kamu tidak setujui? Berikan alasannya. Pernyataan-pernyataan yang kamu
tidak setujui dapat kamu masukkan dalam kekurangan tulisan tersebut.
Setelah ketiga hal itu kamu selesaikan, tugas selanjutnya
adalah:
a.
Membuat
resume,
b.
Menyebutkan
kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan artikel tersebut, dan
c.
Menentukan
kualitas secara umum tulisan tersebut.
- Teks Tanggapan Kritis "Siswa Nakal"
Resume
|
Teks “Siswa Nakal” merupakan
sebuah tulisan dari Arif Luqman Nadhirin yang berisi alasan mengapa seorang
siswa sebaiknya tidak diberi label nakal.
Paragraf pertama berisi
tentang pendapat guru yang menganggap siswa nakal sebagian besar laki-laki
yang dapat menguji kesabaran guru dan keuletan tingkat tinggi. Paragaraf kedua
sampai keenam merupakan pandangan penulis yang tidak setuju apabila siswa
diberi label nakal, karena biasanya siswa yang berperilaku tidak baik karena
sedang menghadapi krisis identitas, kurang mengontrol diri, kekurangan kasih
sayang orang tua, menghadapi masalah dengan kedua orang tuanya, mengalami
kekerasan dalam keluarga, dan salah pergaulan. Pada paragraf terakhir berisi
nasihat tentang apa yang harus dilakukan seorang pendidik ketika melihat
siswa berperilaku tidak baik di sekolah.
|
Deskripsi
Kelebihan/Kekurangan
|
Kelebihan dari artikel ini adalah penulis mencantumkan alasan atau pendapat yang logis atau masuk akal yang kemungkinan semua alasan tersebut berdasarkan kenyataan.
Kekurangan dari artikel ini adalah penulis mengatakan bahwa "tidak ada yang namanya siswa nakal." Tetapi kenyataannya adalah, yang namanya siswa nakal itu pasti ada karena dalam masa perkembangan tu pubertas, siswa akan tmbuh sesuai dengan apa yang ditanamkan dalam dirinya pada masa kecil. Jika dalam masa kecilnya saja sudah kurang perhatian dari orang tuanya, maka anak itu tidak akan mendapat masa depan yang cerah.
|
Kualitas secara umum
|
Itulah beberapa sebab mengapa siswa berperilaku nakal di sekolah. Saat kita tahu latar belakang masalah perilaku siswa kita, tentu justru kita akan merasa iba dan kasihan. Oleh karena itu, sebagai pendidik mulailah untuk menghentikan memberi label negatif kepada siswa.
|
- Ide pokok-ide pokok teks tersebut :
Siswa yang tidak dapat mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dan tidak dapat di terima akan terseret pada perilaku nakal. Begitu pun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut , namun tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
- Pernyataan yang setuju beserta alasannya:
Pernyataan: "Guru lain berpendapat siswa yang sering bolos atau tidak masuk sekolah adalah siswa yang nakal "
Alasannya: Karena, jika siswa yang sering bolos itu tidak memberi surat keterangan bahwa dia tidak
masuk sekolah .Bisa saja dia sudah izin kepada orang tuanya untuk berangkat ke sekolah namun ternyata dia tidak pergi ke sekolah. Dan ada kemungkinan dia pergi ke warnet atau ke tempat-tempat lainnya.
- Pernyataan yang tidak setuju beserta alasannya:
Pernyataan: "Sebagian guru akan menganggap siswanya nakal apabila siswa itu tidak mengerjakan pr".
Alasannya: Tidak setuju karena mungkin saja siswa itu memang benar-benar lupa kalau ada tugas rumah/pr. Mungkin dia berpikir, daripada mengerjakan pr di sekolah mungkin akan di kurangi nilai kejujurannya.
"Kegagalan itu selangkah dari keberhasilan."
^GOOD LUCK^
TULIS KOMENTAR ANDA DI BAWAH SINI YAA ! ^_^
||
v