SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI ^_^

Jumat, 30 Oktober 2015

Tugas 3 Membaca Teks "Siswa Nakal" dan Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan !

         C. Tugas 3 Menyusun Teks Tanggapan Kritis “Siswa Nakal”
  1. Baca teks sumber/artikel “Siswa Nakal”. Kemudian buat teks tanggapan kritisnya!
  2. Kerjakan Aktivitas 8!
      *Baca terlebih dahulu teks di bawaah ini !

Siswa Nakal
oleh : Arif Luqman Nadhirin

                Bagi guru, menghadapi siswa “nakal” dianggap seperti hal biasa, apalagi di sekolah yang siswanya sebagian besar laki-laki, seperti di sekolah menengah kejuruan (SMK). Guru biasa menghadapi siswa yang datang ke sekolah terlambat, bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah (PR), ribut di kelas, jajan pada saat jam pelajaran, izin ke belakang, namun ternyata ke kantin, hingga tawuran. Perilaku siswa seperti ini memang benar-benar menguji kesabaran guru dan keuletan tingkat tinggi.
                Benarkah mereka itu nakal? Pantaskah mereka diberi label nakal? Saya tidak setuju apabila mereka dilabeli nakal. Apalagi tidak sedikit guru yang memberi label nakal karena ketidaksanggupannya mengendalikan mereka. Di sisi lain, ukuran nakal tiap guru berbeda-beda. Sebagian guru akan menganggap siswanya nakal apabila siswanya tidak mengerjakan PR. Guru lain berpendapat siswa  yang sering bolos atau tidak masuk sekolah adalah siswa yang nakal. Sebagian yang lain menganggap siswa yang ribut saat pelajaran adalah siswa yang nakal.
                Menurut saya, tidak ada yang namanya siswa nakal. Pertama, hanya ada siswa yang sedang menghadapi krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi, yaitu terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan tercapainya identitas peran. Kenakalan siswa terjadi karena siswa gagal mencapai integrasi kedua. Kedua, siswa yang memiliki kontrol diri yang lemah. Siswa yang tidak dapat mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitu pun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Ketiga, siswa yang kurang kasih sayang orang tua. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan menyebabkan kurang perhatian kepada anaknya. Orang tua tidak mengenalkan dan mengajarkan norma-norma agama kepada anaknya. Akibatnya, dia akan sering bolos atau terlambat sekolah. Saat di sekolah, dia akan berulah macam-macam untuk mendapat perhatian dari orang lain, termasuk kepada gurunya.
                Keempat, siswa yang kedua orang tuanya tidak harmonis atau bahkan bercerai. Suasana di rumah yang tidak nyaman akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut ini.
1.       Anak tidak fokus saat pelajaran.
2.       Kedua orang tua yang seharusnya melindungi dan memberi contoh yang baik justru menjadi akar permasalahan anaknya.
3.       Siswa yang menjadi “korban” dari saudara atau teman sepermainannya. Tipe anak seperti ini akan melakukan hal yang sama pada anak lainnyakerena dia adalah “korban” dan berusaha untuk membalas dendam.
4.       Siswa yang mendapat tekanan dari orang tua. Tekanan ini dapat berupa tuntutan orang tua yang terlalu tinggi akan prestasi anaknya di sekolah atau peraturan di rumah yang terlalu ketat atau mengekang. Akibatnya, dapat bermacam-macam. Salah satunya, siswa dapat menjadi pendiam, tetapi juga dapat nakal karena merasa ingin bebas.
Kelima, siswa yang mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya masalah ekonomi. Siswa yang mengalami kekerasan di rumah, saat di sekolah dia akan menunjukkan sikap memberontak kepad gurunya atau bahkan melakukan kekerasan seperti apa yang dia alami.
               Keenam, siswa yang salah bergaul. Lingkungan memang memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sikap siswa. Pergaulan yang kurang tepat atau menyimpang dapat menyebabkan perilaku yang menyimpang.
             Itulah beberapa sebab mengapa siswa berperilaku nakal saat di sekolah. Saat kita tahu latar belakang masalah perilaku siswa kita, tentu kita justru akan merasa iba dan kasihan. Oleh karena itu, sebagai pendidik mulailah untuk menghentikan memberikan label negatif kepada siswa.

*Setelah membaca, marilah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 
Aktivitas 8
1.       Carilah ide pokok-ide pokok teks tersebut.
2.       Pernyataan-pernyataan apa yang kamu setujui dalam tulisan tersebut? Berikan alasannya. Pernyataan-pernyataan yang kamu setujui dapat kamu masukkan dalam kelebihan tulisan tersebut.
3.       Pernyataan-pernyataan apa yang kamu tidak setujui? Berikan alasannya. Pernyataan-pernyataan yang kamu tidak setujui dapat kamu masukkan dalam kekurangan tulisan tersebut.
       Setelah ketiga hal itu kamu selesaikan, tugas selanjutnya adalah:
a.       Membuat resume,
b.      Menyebutkan kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan artikel tersebut, dan
c.       Menentukan  kualitas secara umum tulisan tersebut. 
  • Teks Tanggapan Kritis "Siswa Nakal"
Resume
Teks “Siswa Nakal” merupakan sebuah tulisan dari Arif Luqman Nadhirin yang berisi alasan mengapa seorang siswa sebaiknya tidak diberi label nakal.
Paragraf pertama berisi tentang pendapat guru yang menganggap siswa nakal sebagian besar laki-laki yang dapat menguji kesabaran guru dan keuletan tingkat tinggi. Paragaraf kedua sampai keenam merupakan pandangan penulis yang tidak setuju apabila siswa diberi label nakal, karena biasanya siswa yang berperilaku tidak baik karena sedang menghadapi krisis identitas, kurang mengontrol diri, kekurangan kasih sayang orang tua, menghadapi masalah dengan kedua orang tuanya, mengalami kekerasan dalam keluarga, dan salah pergaulan. Pada paragraf terakhir berisi nasihat tentang apa yang harus dilakukan seorang pendidik ketika melihat siswa berperilaku tidak baik di sekolah.
Deskripsi Kelebihan/Kekurangan
Kelebihan dari artikel ini adalah penulis mencantumkan alasan atau pendapat yang logis atau masuk akal yang kemungkinan semua alasan tersebut berdasarkan kenyataan.
Kekurangan dari artikel ini adalah penulis mengatakan bahwa "tidak ada yang namanya siswa nakal." Tetapi kenyataannya adalah, yang namanya siswa nakal itu pasti ada karena dalam masa perkembangan tu pubertas, siswa akan tmbuh sesuai dengan apa yang ditanamkan dalam dirinya pada masa kecil. Jika dalam masa kecilnya saja sudah kurang perhatian dari orang tuanya, maka anak itu tidak akan mendapat masa depan yang cerah.
Kualitas secara umum
Itulah beberapa sebab mengapa siswa berperilaku nakal di sekolah. Saat kita tahu latar belakang masalah perilaku siswa kita, tentu justru kita akan merasa iba dan kasihan. Oleh karena itu, sebagai pendidik mulailah untuk menghentikan memberi label negatif kepada siswa.
  •  Ide pokok-ide pokok teks tersebut :
           Siswa yang tidak dapat mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dan tidak dapat di terima akan terseret pada perilaku nakal. Begitu pun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut , namun tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
  • Pernyataan yang setuju beserta alasannya:
Pernyataan: "Guru lain berpendapat siswa yang sering bolos atau tidak masuk sekolah adalah siswa yang nakal "
Alasannya: Karena, jika siswa yang sering bolos itu tidak memberi surat keterangan bahwa dia tidak
masuk sekolah .Bisa saja dia sudah izin kepada orang tuanya untuk berangkat ke sekolah namun ternyata dia tidak pergi ke sekolah. Dan ada kemungkinan dia pergi ke warnet atau ke tempat-tempat lainnya.
  • Pernyataan yang tidak setuju beserta alasannya:
Pernyataan: "Sebagian guru akan menganggap siswanya nakal apabila siswa itu tidak mengerjakan pr".
Alasannya: Tidak setuju karena mungkin saja siswa itu memang benar-benar lupa kalau ada tugas rumah/pr. Mungkin dia berpikir, daripada mengerjakan pr di sekolah mungkin akan di kurangi nilai kejujurannya.


 "Kegagalan itu selangkah dari keberhasilan."
^GOOD LUCK^
TULIS KOMENTAR ANDA DI BAWAH SINI YAA ! ^_^
||
v

6 komentar: